Dipegang Politisi Gerindra dan Golkar Kabupaten Bogor Maju, 220 Wilayah Jadi Desa Digital

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Saat ini Kabupaten Bogor dipimpin oleh dua tokoh muda yang sangat energik dan pintar.

Mereka adalah Rudy Susmanto dan Jaro Ade sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bogor.

Rudy dari Partai Gerindra, sedangkan Jaro Ade dari Partai Golkar.

Kepemimpinan keduanya banyak menuai terobosan dan inovasi.

Baca juga: Bangun Desa Digital, JIP Resmi Kolaborasi dengan Desa Parakanmuncang Kabupaten Bogor

Terbartu, sebanyak 220 desa di Kabupaten Bogor siap mengimplementasikan konsep Desa Digital.

"Saat ini ada 220 dari 416 desa yang secara infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) siap menjadi desa digital," kata Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade kepada wartawan di Cibinong, Jumat (23/5/2025).

Sebelumnya, kata Jaro Ade, baru saja meresmikan peluncuran program Desa Digital di Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/5/2025). 

"Peluncuran desa digital ini dilakukan untuk mendorong transformasi digital hingga ke pelosok desa," ujarnya. 

Baca juga: Dorong Desa Digital, JIP Gelar Pelatihan Konten Kreatif di Kecamatan Nanggung, Begini Keseruannya

Dia menambahkan Desa Situsari dipilih sebagai salah satu desa digital karena jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 30.000 jiwa.

Hal ini menjadikan Desa Situsari sebagai desa strategis dalam upaya pemerataan pelayanan publik. 

“Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, Kabupaten Bogor menghadapi tantangan pelayanan yang unik. Oleh karena itu, digitalisasi menjadi solusi penting agar masyarakat dapat terlayani secara lebih cepat, efisien, dan transparan,” jelas Jaro Ade.

Jaro Ade mengungkapkan program desa digital ini merupakan bagian dari implementasi visi dan misi Bupati Bogor dan Wakil Bupati Bogor dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi.

“Kami sebagai pemerintah daerah mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terwujudnya program Desa Digital ini,” ucapnya. 

Menurutnya, digitalisasi desa bukan hanya untuk pelayanan administratif semata, tetapi juga untuk mempromosikan potensi desa dan membangun konektivitas antar-desa.