Profil Wonosegoro, Kecamatan di Boyolali yang Diklaim Jadi Tempat KKN Jokowi: Punya Potensi Pisang
Manten Presiden Jokowi disebut pernah menjalani KKN di Kecamatan Wonosegoro di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tahun 1983.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM – Bareskrim Polri mengungkap tempat yang digunakan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalani kuliah kerja nyata (KKN) semasa masih menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Hasil penyelidikan Bareskrim Polri menyebutkan ada enam lokasi KKN dan praktik kuliah lapangan yang dijalani Jokowi.
"Adanya dokumen uraian ujian dan praktik tingkat sarjana atas nama Joko Widodo di dalamnya menjelaskan telah dilaksanakan pekerjaan praktik tingkat satu sampai dengan skripsi," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro Kamis, (22/5/2025).
Berikut keenam lokasi itu.
- Kuliah lapangan 1 lama satu hari di Banjarejo Ngawi pada tahun 1980
- Kuliah lapangan 3 hari di Baturaden dan Cilacap tahun 1982
- Inventarisasi hutan di Banjarejo tahun 1982
- Praktik umum lama 2 bulan di Madiun, Cepu, dan Rembang tahun 1983
- KKN 3 bulan di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, tahun 1983
- Problema kehutanan lama 3 setengah bulan di Kotamadya Surakarta tahun 1984-1985
Profil Kecamatan Wonosegoro
Salah satu lokasi yang digunakan Jokowi adalah Kecamatan Wonosegoro di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tahun 1983.
Baca juga: 6 Lokasi KKN Jokowi Selama Kuliah di UGM Terungkap, Sebelumnya Dipermasalahkan Roy Suryo Cs
Menurut laporan TIM KKN I mahasiswa UNDIP tahun 2023/2024, Wonosegoro adalah salah satu dari 22 kecamatan di Boyolali.
Wonosegoro terletak di dataran tinggi yang beriklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi.
Kecamatan itu dialiri sungai-sungai kecil yang menjadi sumber air untuk pertanian dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sebagian besar penduduk Wonosegoro mencari nafkah di bidang pertanian. Tanahnya subur dan iklimnya cocok untuk budidaya sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya.
Wonosegoro memiliki luas wilayah 51 km persegi dan menyumbang 5,1 persen dari seluruh luas wilayah Boyolali.
Kecamatan itu dibagi atas sebelas desa/kelurahan, yakni Karangjati, Ketoyan, Bolo, Wonosegoro, Bandung, Bandung, Gosono, Banyusri, Bojong, Kauman, Lemahireng, dan Guwo.
Dikutip dari laporan Kecamatan Wonosegoro dalam Angka 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik, Pada tahun 2023 Wonosegoro memiliki jumlah penduduk 40.771. Mayoritas penduduknya berjenis kelamin laki-laki, yakni mencapai 50,25 persen.
Kecamatan itu menghasilkan pendapatan daerah dari pos pajak bumi dan bangunan sebesar Rp490.867.318.
Pendidikan dan kesehatan
Wonosegoro memiliki 1 MA, 2 SMK, 1 SMA, 4 MTS, 6 SMP, 12 MI, 18 SD, 11 RA, dan 16 TK di Wonosegoro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.