Netanyahu Sempat Bertemu Presiden Israel sebelum Terbang ke Washington, Herzog Sampaikan Pesan Ini
Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (6/7/2025).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (6/7/2025), sebelum PM Israel berangkat ke Washington untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump.
Pertemuan yang berlangsung beberapa jam sebelum keberangkatan Netanyahu ini membahas beberapa isu penting.
Salah satu yang paling penting adalah terkait dengan perang Gaza dan upaya untuk memperkuat hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Herzog menekankan bahwa kunjungan Netanyahu ke Washington adalah kesempatan krusial untuk menyelesaikan salah satu isu terbesar yang dihadap Israel saat ini.
Yaitu pembebasan sandera yang masih berada di Gaza.
Menurut Herzog, kesepakatan gencatan senjata yang dapat membawa pulang sandera menjadi prioritas utama.
"Selama pertemuan saya dengan Perdana Menteri, saya menekankan pentingnya kunjungan tersebut sebagai langkah signifikan dalam memajukan kesepakatan untuk membawa kembali para sandera," kata Herzog dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Herzog juga menekankan bahwa pertemuan Netanyahu dan Trump akan membawa peluang besar bagi Israel.
“Upaya politik ini dapat menjadi peluang untuk membuka cakrawala bagi perkembangan regional yang signifikan,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Netanyahu, yang diperkirakan akan bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada Senin (7/7/2025), membawa serta misi penting dalam kunjungannya, yakni untuk memajukan kesepakatan pembebasan sandera, yang dianggap sebagai "tugas moral tertinggi" oleh Presiden Herzog.
"Dalam kunjungannya ke Washington, perdana menteri membawa serta misi penting, memajukan kesepakatan untuk membawa pulang semua sandera kami," kata Presiden Isaac Herzog dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Arabiya.
Baca juga: Manut Usulan AS, Netanyahu Kirim Tim ke Qatar untuk Rundingkan Gencatan Senjata Gaza
Namun, Herzog juga menyadari bahwa keputusan yang harus diambil terkait dengan kesepakatan tersebut tidak akan mudah dan kemungkinan akan memerlukan pengorbanan.
"Kita semua harus ingat bahwa biayanya tidak sederhana," ujar Herzog, yang merujuk pada tantangan dan potensi harga yang harus dibayar Israel dalam kesepakatan dengan Hamas.
Pada saat yang sama, negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas terus berlanjut di Doha, Qatar, dengan mediasi dari negara-negara seperti Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.