Jutaan Warga Israel Bergegas Sembunyi, usai Adanya Serangan Rudal Balistik Houthi Yaman
Houthi Yaman lakukan serangan dengan sasaran Tel Aviv, Israel. Akibatnya jutaan warga Israel bergegas cari perlindungan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Ansarallah, Yahya Saree, mengumumkan bahwa kelompok Houthi Yaman telah meluncurkan rudal balistik menuju dengan sasaran Tel Aviv, Israel, Kamis (22/5/2025).
Selain itu, mereka juga melaksanakan operasi ganda yang melibatkan dua pesawat tanpa awak yang menargetkan lokasi udara di Tel Aviv dan Haifa.
Setelah peluncuran rudal, Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara diaktifkan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah Laut Mati.
Militer Israel mengeklaim telah berhasil mencegat rudal yang diluncurkan tersebut.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa penerbangan menuju Bandara Ben Gurion dialihkan usai serangan rudal Houthi Yaman.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa jutaan warga Israel bergegas ke tempat perlindungan sebagai respons adanya serangan Houthi Yaman.
Sementara sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pecahan rudal pencegat Israel mendarat di Tepi Barat yang diduduki.
Termasuk satu di kota Shuyukh, utara Hebron.
Layanan darurat bahkan melaporkan bahwa seorang warga Israel terluka saat berusaha mencapai tempat perlindungan.
Sebelumnya, pada hari Senin (19/5/2025), Yahya Saree juga mengumumkan dimulainya operasi untuk memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa sebagai respons terhadap agresi Israel yang terus berlanjut di Gaza.
Ia mendesak perusahaan-perusahaan yang menggunakan pelabuhan tersebut untuk menanggapi pengumuman tersebut dengan serius.
Baca juga: Dunia Kutuk Penembakan 2 Diplomat Israel di Washington, FBI Gelar Penyelidikan
Saree mencatat bahwa langkah ini mengikuti keberhasilan kelompok Houthi dalam memberlakukan blokade di pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), yang secara efektif menghentikan operasinya.
Israel Buka Suara
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, setidaknya 37 roket telah diluncurkan dari Yaman menuju Israel sejak perang di Gaza dimulai kembali pada bulan Maret, mengutip Palestine Chronicle.
Analis militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi berkomentar bahwa pengumuman Ansarallah tentang blokade udara di wilayah yang diduduki menandakan peralihan strategi ke arah pencegahan pembalasan.
Meskipun Ansarallah mungkin tidak menimbulkan kerusakan dalam skala yang sama seperti serangan Israel di Yaman, mereka mampu memaksa evakuasi massal dan mengganggu lalu lintas udara.
Al-Duwairi juga menambahkan bahwa dengan menargetkan beberapa lokasi secara bersamaan, Ansarallah bertujuan untuk membebani dan membingungkan sistem pertahanan udara Israel, yang dapat menyebabkan tingginya biaya finansial dan militer bagi Israel.
Ia menyarankan bahwa penggunaan sistem Arrow oleh Israel untuk mencegat rudal terbaru bisa jadi merupakan langkah strategis untuk menghindari menyoroti kekurangan sistem THAAD buatan AS dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.