Setelah Serangan di Wilayah Palestina Berakhir, Netanyahu Klaim Israel Akan Kuasai Seluruh Gaza
Netanyahu mengklaim bahwa nantinya seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali Israel pada akhir serangan intensif.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali Israel pada akhir serangan intensif yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.
Klaim Netanyahu ini disampaikan dalam jumpa pers di Yerusalem, Rabu (21/5/2025).
“Seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali tentara Israel pada akhir operasi saat ini," ujarnya, dikutip dari Al Arabiya.
“Kita harus menghindari krisis kemanusiaan untuk menjaga kebebasan tindakan operasional kita," tambahnya.
Pernyataan Netanyahu ini seiring meningkatnya tekanan terhadap Israel untuk mengizinkan bantuan ke Gaza yang dilanda perang.
Netanyahu mengatakan, dia siap untuk "gencatan senjata sementara" guna mengamankan pemulangan para sandera yang ditawan di Gaza, seraya menambahkan 20 dari mereka "pasti" masih hidup.
"Jika ada pilihan untuk gencatan senjata sementara guna membebaskan sandera, kami akan siap," kata Netanyahu.
Rencana Baru Netanyahu
PBB mengatakan mereka sedang berusaha untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan yang telah memasuki Gaza minggu ini ke tangan warga Palestina, di tengah penundaan karena kekhawatiran akan penjarahan dan pembatasan militer Israel.
Serangan Israel menghantam wilayah tersebut, yang menewaskan 86 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa negara itu tinggal menghitung hari untuk menerapkan sistem bantuan baru di Gaza yang telah menuai kritik internasional yang keras.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Jadikan Pembunuhan Anak-Anak di Gaza sebagai Hobi
Netanyahu mengatakan, Israel kemudian berencana untuk menciptakan "zona steril" di sana, bebas dari Hamas, serta tempat penduduk yang telah berulang kali dievakuasi dan direlokasi selama perang akan dipindahkan dan menerima pasokan.
Dengan perundingan gencatan senjata yang tampaknya tidak menghasilkan banyak kemajuan, Netanyahu mengatakan ia akan mengakhiri perang hanya jika Hamas membebaskan semua sandera dan turun dari kekuasaan — dan jika rencana Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi penduduk wilayah itu ke luar Gaza dilaksanakan.
Diberitakan AP News, Palestina bersama dengan hampir seluruh masyarakat internasional, telah menolak rencana Trump untuk mengosongkan Gaza dari penduduk Palestina dan menempatkan wilayah itu di bawah kendali AS.
Di bawah tekanan internasional, Israel telah mengizinkan puluhan truk bantuan masuk ke Gaza setelah memblokir semua makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan material lainnya selama hampir tiga bulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.