Pengungsi Kamp Al-Shati dan Al-Nasr Gaza Krisis Air Bersih dan Bahan Makanan
Kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, dengan banyak warga kehilangan akses terhadap pasokan air layak konsumsi dan bahan pangan
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ribuan pengungsi di Kamp Al-Shati dan Kamp Al-Nasr di Gaza Utara mengalami krisis air bersih dan kesulitan memenuhi kebutuhan makanan pokok akibat blokade berkepanjangan dan serangan militer yang terus berlangsung.
Kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, dengan banyak warga kehilangan akses terhadap pasokan air layak konsumsi dan bahan pangan dasar.
“Situasi kelaparan di Gaza sangat memprihatinkan. Banyak bahan pokok tidak bisa masuk ke pasar,” kata Muhamad Hadiyan Abshar, Manager Program dari organisasi kemanusiaan INH kepada Tribunnews.com, Kamis (22/5/2025).
Menurut Hadiyan, Kamp Al-Shati termasuk salah satu wilayah terdampak paling parah karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi serta rusaknya sistem pasokan air akibat konflik bersenjata.
Dalam misi kemanusiaan terbaru, INH menyalurkan 40.000 liter air bersih kepada sekitar 2.000 keluarga. Setiap keluarga menerima sekitar 20 liter air untuk kebutuhan minum dan keperluan rumah tangga.
“Bagi banyak warga, jumlah ini menjadi sumber kehidupan yang sangat berarti, terutama di tengah kerusakan infrastruktur dan minimnya akses terhadap air layak konsumsi,” ujarnya.
Baca juga: Netanyahu Tetapkan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza Sebagai Syarat Mengakhiri Genosida
Selain distribusi air bersih, bantuan juga disalurkan dalam bentuk bahan pangan. Di Kamp Al-Nasr, sekitar 440 keluarga menerima paket sembako yang berisi beras, pasta, dan saus—komoditas yang semakin sulit didapatkan akibat kehancuran logistik dan blokade yang berlangsung lama.
Distribusi bantuan tersebut tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi warga yang telah lama terjebak dalam situasi darurat.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak, misi kemanusiaan diharapkan mampu meringankan beban warga dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik,” kata Hadiyan.
INH memastikan bahwa penyaluran bantuan akan terus dilakukan secara berkala, dengan menjangkau wilayah-wilayah terdampak lain di Jalur Gaza. Krisis air dan pangan di wilayah ini kini menjadi perhatian utama dalam upaya kemanusiaan internasional.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.